Bimnews24.Com. Medan – Dalam menyikapi adanya protes dari para Calon Kepala Lingkungan yang baru dan beberapa warga di Kantor Lurah Balai Desa Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun mengenai verifikasi pemilihan kepala lingkungan se Kecamatan Medan Maimun pada Selasa pagi (21/3/2023).

Lurah Kelurahan Sei Mati Fatimah Gabena Harahap SSos dalam diskusi alot tersebut menanggapi protes dari Calon kandidat baru yang diketahui bernama M. Syahputra Imam Munandar Calon Kepala Lingkungan 12 , Taufik Hidayat Ginting calon Kepling 8, Fery calon Kepling 7 dan Chairun Nisa calon Kepling 3 Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun serta salah satu warga dari lingkungan 8 Adi Sulaiman dan warga dari lingkungan 12 Sari Rahmawati.

Fatimah mengatakan bahwa para calon kandidat baru mempertanyakan tentang tidak ikut sertanya ke 4 calon tersebut tetapi kepling dari petahana ikut serta dalam tes wawancara di Sekolah Dasar (SD) Al-Washliyah 14 dijalan Brigjend Katamso Medan Maimun”ungkapnya.

Lebih lanjut Fatimah mengatakan Kandidat baru tersebut tidak terpanggil tes wawancara dikarenakan tidak terpenuhinya persyaratan pemilihan kepala lingkungan (kepling) yaitu tidak mencapai 30% dukungan dari warga.

“Kalau calon kepling 7, 8 dan 12 dukungan warga nya tidak mencapai 30 persen. Kalau calon kepling 3 ada dia calon tetapi keduanya tdk mencapai 30 persen.” Jelasnya.

Sementara itu salah satu calon Kepling 12 Kelurahan Sei Mati M. Syahputra Imam Munandar didampingi 3 calon baru lainnya, menjawab pernyataan lurah tersebut bahwa ia memiliki bukti berkas fotocopy dukungan warga mencapai 30% dan juga sudah mengikuti prosedur administrasi verifikasi.

“Kami datang kemari memprotes tidak dipanggilnya Kami Calon Kepala Lingkungan yang baru untuk ikut tes wawancara yang sedang berlangsung di Sekolah Dasar (SD) AL-Washliyah 14 Medan, tapi Kepling Lama ikut tes. Kami sudah ikuti prosedur administrasi pemilihan kepling dan memenuhi 30 persen dukungan dari warga di lingkungan Kami.” Kata Nandar sapaan M. Syahputra Imam Munandar kepada wartawan.

Lanjut Nandar dan para calon kandidat kepling lainnya, juga menyinggung bahwa banyak warga dilingkungan mereka mengeluhkan gagalnya kinerja dari Kepala Lingkungan petahana dilingkungan mereka, tetapi herannya petahana dipanggil tes wawancara.

Ia dan kawan-kawan calon yang senasib dengannya menambahkan bahwa ia dan calon lainnya memiliki bukti adanya temuan bahwa warga seperti dipaksa untuk mendukung kepling lama dengan dalih akan dihapus bantuan PKH jika warga tidak mendukung petahana Kepling dan para kandidat tersebut merasa heran pasalnya kepling petahana di lingkungan mereka bisa memenuhi 30% dukungan padahal banyak warga mengeluhkan buruknya kinerja petahana” beber Nandar.

Berkaitan dengan hal tersebut Nandar dan calon kepling lainnya meminta agar pihak Kelurahan Sei Mati untuk melakukan verifikasi ulang di tingkat Kelurahan, dan memberikan jawaban yang real, kemudian menindak tegas jika ditemukannya kecurangan dalam hal dukungan itu.

“Kami berharap diskusi kali ini ada tindakan dan jawaban dari tim verifikasi kelurahan untuk melakukan Verifikasi ulang, kami siap bila perlu langsung kita turun ke warga untuk mempertayakan langsung perihal dukungan ini. Dan jika tak diindahkan aspirasi kami, Kami berjanji akan membawakan persoalan ini ke tingkat atas seperti Kecamatan, DPRD Kota Medan dan bahkan Langsung ke pak Bobby.” tegas Nandar dan yang lainnya.

Akhirnya dalam menyikapi pernyataan calon baru tersebut dengan meminta verifikasi ulang secara transparansi, Lurah Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun Fatimah Gabena Harahap SSos kembali menanggapi penyampaian protes para kandidat calon kepling yang baru, Ia berjanji akan mempertanyakannya kepada pihak Kecamatan Medan Maimun mengenai hal tersebut dan secepatnya memberi jawaban.

“Yah Kita terima aspirasi kalian para calon dan akan kami coba teruskan dan tanyakan ke Kecamatan Medan Maimun perihal ini, Kami Akan berikan jawaban secepatnya.”Pungkasnya.

Fatimah didampingi Sekretaris Kelurahan da n juga jajaran kelurahan yang terlibat dalam tes wawancara di salah satu ruangan kelas SD Al Washliyah.(Jas).